Skip to main content

3 Youtubers Terkaya Di Indonesia

Bagi Anda yang sering berselancar di internet. Siapa yang tidak tahu dengan kata ini 'Youtube'. Youtube telah menjadi ladang penghasilan setelah blog dan daya saingnya pun juga luar biasa. Karena dari tahun ke tahun jumlah penontonnya atau penggunanya naik hingga 100% dan dapat diprediksikan akan terus bertambah.
Youtube juga lebih efisien dalam menyampaikan hal yang bermanfaat karena menggunakan gambar bergerak ketimbang membaca. Itulah ditahun ini dan sebelumnya perkembangannya sangat signifikan dan berdampak positif bagi mereka yang telah berlangganan dengan Youtube dari tahun sebelumnya.

Dari data yang saya kumpulkan di berbagai blog bahwa ada beberapa orang Indonesia yang berpenghasilan 'Kurang ajar' dalam dunia Youtube. Siapakah mereka ?

Pertama

Raditya Dika
Kalau ini adalah andalan saya. Dia adalah inspirasi saya dalam berkarya. Raditya Dika masuk dalam jajaran youtuber terkaya karena Subscribe mencapai 2.104.170 pastinya angka ini akan terus bertambah terus menerus tiap bulannya. Dan penghasilan setiap bulannya $3.300 sampai dengan $47.400 atau sekitar 44 - 709 juta.

Kedua

Edho Pratama
Edho Pratama memiliki dua channel Youtube. Subscribe 1.030.952 pastinya angka tersebut akan bertambah dan bertambah tiap bulannya. Dan Penghasilan dari Edho Pratama setiap bulannya $42.700 atau sekitar 644 juta.

Ketiga

Reza Arap Oktovian
Sering dipanggil dengan Arap merawan akun Youtube atas namanya sendiri. Arap seorang gamers yang mengdokumentasikan semua aksi gamesnya ke dalam akun youtube. Subscribe mencapai 910.384 dengan penghasilan $46.300 atau sekitar 617 juta.

Mereka menduduki posisi puncak di Indonesia sebagai Youtubers dengan penghasilan tertinggi, ini hanya penghasilan dari Youtube bukan penghasilan mereka yang diluar Youtube. Ketiga Youtubers ini adalah versi dari MahaSiswa Komunikasi.

Comments

Popular posts from this blog

Lead Bercerita (Narrative Lead)

Lead ini, yang digemari penulis fiksi (novel atau cerita pendek), menarik pembaca dan membenamkannya. Tekniknya adalah menciptakan suasana dan membiarkan pembaca menjadi tokoh utama, entah dengan cara membuat kekosongan yang kemudian secara mental akan diisi oleh pembaca, atau dengan membiarkan pembaca mengidentifikasikan diri ditengah kejadian. Hasilnya berupa teknik seperti yang dibuat dalam film yang baik. Apakah Anda pernah merasa haus ketika menyaksikan seorang pahlawan Film kehausan di tengah padang pasir? Apakah Anda gemetar di tempat duduk menyaksikan film horor? lead semacam ini sangat efektif untuk cerita petualangan. Misalkan, seorang wartawan melaporkan suasana di sudut sebuah rumah di Bosnia Herzegovina, yang sedang dilanda perang saudara. Kami makan anggur kematian dan anggur itu lezat. Berair, biru kehitaman, manis dan asam. Mereka menggantungkan setandan anggur masak di beranda belakang rumah milik muslim yang istirnya belum lama tewas oleh bom orang serbia. Ini...

Lead Deskriptif (Descriptive Lead)

Lead Deskriptif bisa menciptakan gambaran dalam pikiran pembaca tentang suatu tokoh atau tempat kejadian. Lead ini cocok untuk berbagai feature dan digemari reporter yang menulis profil pribadi. Lead Naratif meletakkan pembaca di tengah adegan atau kejadian dalam cerita, sedangkan lead deksriptif menempatkan pembaca beberapa meter di luarnya, dalam posisi menonton, mendengar, dan mencium baunya. Pemakaian ajektif kata sifat yang tepat adalah kunci untuk lead deskriptif. Seorang reporter yang baik bisa membuat tokohnya hidup, Seolah-olah muncul di tengah barang cetakan yang dipegang pembaca. Reporter sering mencoba memusatkan perhatiannya pada satu unsur yang paling menyolok dari sosok dan penampilan tokohnya untuk diilustrasikan. Wajah syaiful rozi bin kahar sama sekali tak mengesankan bahwa ia seorang bajak laut. ia berpembawaan halus, Sopan, dan ramah (TEMPO,28 Agustus 1993, Perompak Yang Halus Dan Ramah) Untuk kebanyakan pembaca, lead itu mendebarkan. pembaca s...

Lead Bertanya (Question Lead)

Lead ini efektif bila berhasil menantang pengetahuan atau rasa ingin tahu pembaca. Sering lead ini dipakai oleh wartawan yang tidak berhasil menemukan lead imajinatif. Lead ini gampang ditulis, tapi jarang membuahkan hasil terbaik. Dalam banyak hal, lead ini cuma taktik. Wartawan yang menggunakan lead ini tahu bahwa ada pembaca yang sudah tahu jawabannya, ada yang belum. Yang ingin ditimbulkan oleh lead ini ialah rasa ingin tahu pembaca, yang belum tahu mestinya terus ingin membacanya, sedangkan yang sudah tahu dibuat ragu apakah pengetahuannya cocok dengan informasi dari wartawan. Banyak editor enggan memakai lead ini karena pembaca sering dibuat kesal oleh jebakannya. Biasanya lead naratif atau deskriptif lebih disukai. Meskipun demikian, tidak berarti lead bertanya lebih rendah mutunya dari pada yang lain. Kadang-kadang ada cerita yang bisa diberi lead bertanya secara wajar. Seorang wartawan Sekretariat Negara, yang menulis feature tentang kenaikan gaji pejabat tinggi, ...