Skip to main content

Blogooblok, Blog Dengan Kesederhanaan

Akhir bulan Agustus, saya kembali aktif ngeblog setelah beberapa tahun offline dari blog. Saya kembali ngeblog dikarenakan saya merasa, peluang untuk sukses telah saya buang begitu saja. Blog memberikan jaminan ketika penggunanya serius dalam mengembangkannya. Namun, itu semua telah kubuang dulu. Hingga akhirnya saya kembali ngeblog dengan serius lagi.

Ada apa dengan Blogooblok? Blog inilah yang memberikan saya motivasi untuk kembali ngeblog karena tampilan dari blog ini cukup sederhana. Bahkan isi dari blognya berasal dari hal kecil dalam mengembangkan blog. 

Awalnya saya berpikir kalau blog ini menggunakan kostum template, nyatanya tidak. Seperti yang dituliskan dalam postingannya yang berjudul Cara Menempatkan Judul Blog Ditengah bahwa blog tersebut menggunakan template dasar dari blogspot.


Tampilan standar blogspot diolah sedemikian kreatfnya hingga menjadi blog yang nyaman dipandang dengan kesederhanaan.

Blog ini juga tempat saya belajar blog, memodifikasinya hingga blog saya juga menjadi template sederhana sekarang ini.

Bahkan sebagian besar postingan tentang belajar blog saya pelajari dari Blogooblok.com kemudian saya tulis kembali di blog saya dengan gaya penulisan yang saya miliki.

Memang banyak blog atau situs sederhana namun bagi saya blog inilah yang menunjukkan kesederhanaan yang elegant dari awal hingga menjadi blog yang bernilai.

Saya menyarankan untuk Anda, jika ingin membuat blog dengan template standar blogspot dan ingin memodifikasinya maka blog Blogooblok inilah yang pantas untuk Anda pelajari.

Sekian dan Terima kasih. 
Hormat saya sebagai seorang Blogger.

Comments

  1. mantap.
    ijin promo link yaa
    http://www.situsislami.net/2018/04/cara-dan-kode-rahasia-mendaftar-peket.html?m=1

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lead Bercerita (Narrative Lead)

Lead ini, yang digemari penulis fiksi (novel atau cerita pendek), menarik pembaca dan membenamkannya. Tekniknya adalah menciptakan suasana dan membiarkan pembaca menjadi tokoh utama, entah dengan cara membuat kekosongan yang kemudian secara mental akan diisi oleh pembaca, atau dengan membiarkan pembaca mengidentifikasikan diri ditengah kejadian. Hasilnya berupa teknik seperti yang dibuat dalam film yang baik. Apakah Anda pernah merasa haus ketika menyaksikan seorang pahlawan Film kehausan di tengah padang pasir? Apakah Anda gemetar di tempat duduk menyaksikan film horor? lead semacam ini sangat efektif untuk cerita petualangan. Misalkan, seorang wartawan melaporkan suasana di sudut sebuah rumah di Bosnia Herzegovina, yang sedang dilanda perang saudara. Kami makan anggur kematian dan anggur itu lezat. Berair, biru kehitaman, manis dan asam. Mereka menggantungkan setandan anggur masak di beranda belakang rumah milik muslim yang istirnya belum lama tewas oleh bom orang serbia. Ini...

Lead Deskriptif (Descriptive Lead)

Lead Deskriptif bisa menciptakan gambaran dalam pikiran pembaca tentang suatu tokoh atau tempat kejadian. Lead ini cocok untuk berbagai feature dan digemari reporter yang menulis profil pribadi. Lead Naratif meletakkan pembaca di tengah adegan atau kejadian dalam cerita, sedangkan lead deksriptif menempatkan pembaca beberapa meter di luarnya, dalam posisi menonton, mendengar, dan mencium baunya. Pemakaian ajektif kata sifat yang tepat adalah kunci untuk lead deskriptif. Seorang reporter yang baik bisa membuat tokohnya hidup, Seolah-olah muncul di tengah barang cetakan yang dipegang pembaca. Reporter sering mencoba memusatkan perhatiannya pada satu unsur yang paling menyolok dari sosok dan penampilan tokohnya untuk diilustrasikan. Wajah syaiful rozi bin kahar sama sekali tak mengesankan bahwa ia seorang bajak laut. ia berpembawaan halus, Sopan, dan ramah (TEMPO,28 Agustus 1993, Perompak Yang Halus Dan Ramah) Untuk kebanyakan pembaca, lead itu mendebarkan. pembaca s...

Lead Bertanya (Question Lead)

Lead ini efektif bila berhasil menantang pengetahuan atau rasa ingin tahu pembaca. Sering lead ini dipakai oleh wartawan yang tidak berhasil menemukan lead imajinatif. Lead ini gampang ditulis, tapi jarang membuahkan hasil terbaik. Dalam banyak hal, lead ini cuma taktik. Wartawan yang menggunakan lead ini tahu bahwa ada pembaca yang sudah tahu jawabannya, ada yang belum. Yang ingin ditimbulkan oleh lead ini ialah rasa ingin tahu pembaca, yang belum tahu mestinya terus ingin membacanya, sedangkan yang sudah tahu dibuat ragu apakah pengetahuannya cocok dengan informasi dari wartawan. Banyak editor enggan memakai lead ini karena pembaca sering dibuat kesal oleh jebakannya. Biasanya lead naratif atau deskriptif lebih disukai. Meskipun demikian, tidak berarti lead bertanya lebih rendah mutunya dari pada yang lain. Kadang-kadang ada cerita yang bisa diberi lead bertanya secara wajar. Seorang wartawan Sekretariat Negara, yang menulis feature tentang kenaikan gaji pejabat tinggi, ...