Bila reporter berkomunikasi langsung dengan pembaca, ini disebut dengan lead menunjuk langsung. Ciri-ciri lead ini adalah ditemukannya kata Anda yang disisipkan pada paragraf pertama atau paragraf lain.
Keuntungannya jelas. Pembaca tidak suka rela menjadi bagian cerita. Penyusunan kata-katanya melibatkan Anda secara pribadi dalam cerita itu.
Misalkan seorang reporter mangkal di kantor imigrasi, dan menemukan kesalahan cekal terhadap seseorang yang tidak bersalah. Ia mungkin membuat lead seperti ini:
Bila Anda punya nama 'kosian', harap hati-hati. Salah-salah Anda kena cekal, tidak boleh keluar negeri (Tempo, 30 Januari 1993 Gara-gara Nama Sama).
Lead seperti itu melibatkan pembaca secara pribadi, rasa ingin tahu mereka sebagai manusia disinggung, jangan-jangan namanya atau nama keluarga dekatnya tergolong nama kodian.
Contoh lainnya. Lead ini secara langsung menyeret pembaca kedalam persoalan dan membawanya membaca tulisan secara keseluruhan.
Bila harus memilih antara diet kolesterol dan penyakit jantung, tentu Anda memilih yang pertama. (Tempo, 5 Februari 1994, Para Eksekutif, Kolesterol Dan Jantung)
Yang perlu diingat, membuat lead yang menuding langsung seperti contoh tersebut memerlukan imajinasi yang kuat. Sebab, ada bahaya disini, salah-salah Anda membuat lead yang cenderung kedengaran sok dan amatir misalnya:
Kalau Anda mau hidup enak dan terhormat, jadilah eksekutif diperusahaan konglomerat (Tempo, 6 Februari 1993, Eksekutif Jutaan Rupiah.)
Berbeda dengan yang sebelumnya, meski tetap punya daya tarik hidup enak dan terhormat tentunya diminati umumnya orang, yang ini terasa kurang memikat. Soalnya, tidak semua orang punya kesempatan menjadi eksekutif, apalagi di perusahaan konglomerat. Dengan kata lain, lead ini kurang melibatkan banyak pembaca secara pribadi.
Selanjutnya :
Seandainya Saya Seorang Wartawan
Comments
Post a Comment