Skip to main content

Cara Memasang Widget Di Blog

Setelah Anda mempelajarai cara mengganti template blog maka dari itu Anda akan melangkah ke pembelajaran selanjutnya yaitu cara memasang widget pada blog Anda di Blogger.com.

Sebelum itu mari kita simak bersama apa itu Widget atau gadget blog, Widget merupakan sebuah konten pada blog Anda yang berisi informasi atau tulisan Anda. Biasanya terletak pada bagian sidebar blog Anda yang telah diaktifkan. Seperti pada gambar berikut ini.


Lalu bagaimana cara memasang widget itu? Caranya cukup mudah Anda hanya perlu masuk ke bagian Tata Letak pada menu blog Anda.
  • Anda perlu login terlebih dahulu lalu masuk pada tampilan menu blog Anda di Blogger.com
  • Pilih Tata Letak.
  • Akan muncul tampilan pada gambar berikut ini.
  • Pilih Tambahkan Gadget. Lalu akan muncul jendela seperti pada gambar berikut.
  • Pada jendela tersebut Anda diarahkan untuk memilih gadget mana yang Anda ingin gunakan namun saya merekomendasikan kepada Anda untuk memasang gadget berikut ini.
    1. Profil
    2. Arsip Blog
    3. Entri Populer
    4. Label
  • Setelah Anda memilih gadget mana yang Anda ingin pasang pada blog Anda hanya tinggal mengatur sesuai keinginan Anda.
  • Dan terakhir Anda hanya tinggal mengklik Simpan.
Anda tidak perlu khawatir dalam masalah gadget blog, sebab Blogger.com telah menyediakan beberapa gadget blog untuk Anda gunakan dan juga Anda perlu tahu tentang ini, bahwa jangan terlalu berlebihan dalam memasang gadget pada blog Anda karena akan mengganggu pembaca Anda dalam membaca blog Anda.

Comments

Popular posts from this blog

Lead Bercerita (Narrative Lead)

Lead ini, yang digemari penulis fiksi (novel atau cerita pendek), menarik pembaca dan membenamkannya. Tekniknya adalah menciptakan suasana dan membiarkan pembaca menjadi tokoh utama, entah dengan cara membuat kekosongan yang kemudian secara mental akan diisi oleh pembaca, atau dengan membiarkan pembaca mengidentifikasikan diri ditengah kejadian. Hasilnya berupa teknik seperti yang dibuat dalam film yang baik. Apakah Anda pernah merasa haus ketika menyaksikan seorang pahlawan Film kehausan di tengah padang pasir? Apakah Anda gemetar di tempat duduk menyaksikan film horor? lead semacam ini sangat efektif untuk cerita petualangan. Misalkan, seorang wartawan melaporkan suasana di sudut sebuah rumah di Bosnia Herzegovina, yang sedang dilanda perang saudara. Kami makan anggur kematian dan anggur itu lezat. Berair, biru kehitaman, manis dan asam. Mereka menggantungkan setandan anggur masak di beranda belakang rumah milik muslim yang istirnya belum lama tewas oleh bom orang serbia. Ini...

Lead Deskriptif (Descriptive Lead)

Lead Deskriptif bisa menciptakan gambaran dalam pikiran pembaca tentang suatu tokoh atau tempat kejadian. Lead ini cocok untuk berbagai feature dan digemari reporter yang menulis profil pribadi. Lead Naratif meletakkan pembaca di tengah adegan atau kejadian dalam cerita, sedangkan lead deksriptif menempatkan pembaca beberapa meter di luarnya, dalam posisi menonton, mendengar, dan mencium baunya. Pemakaian ajektif kata sifat yang tepat adalah kunci untuk lead deskriptif. Seorang reporter yang baik bisa membuat tokohnya hidup, Seolah-olah muncul di tengah barang cetakan yang dipegang pembaca. Reporter sering mencoba memusatkan perhatiannya pada satu unsur yang paling menyolok dari sosok dan penampilan tokohnya untuk diilustrasikan. Wajah syaiful rozi bin kahar sama sekali tak mengesankan bahwa ia seorang bajak laut. ia berpembawaan halus, Sopan, dan ramah (TEMPO,28 Agustus 1993, Perompak Yang Halus Dan Ramah) Untuk kebanyakan pembaca, lead itu mendebarkan. pembaca s...

Lead Bertanya (Question Lead)

Lead ini efektif bila berhasil menantang pengetahuan atau rasa ingin tahu pembaca. Sering lead ini dipakai oleh wartawan yang tidak berhasil menemukan lead imajinatif. Lead ini gampang ditulis, tapi jarang membuahkan hasil terbaik. Dalam banyak hal, lead ini cuma taktik. Wartawan yang menggunakan lead ini tahu bahwa ada pembaca yang sudah tahu jawabannya, ada yang belum. Yang ingin ditimbulkan oleh lead ini ialah rasa ingin tahu pembaca, yang belum tahu mestinya terus ingin membacanya, sedangkan yang sudah tahu dibuat ragu apakah pengetahuannya cocok dengan informasi dari wartawan. Banyak editor enggan memakai lead ini karena pembaca sering dibuat kesal oleh jebakannya. Biasanya lead naratif atau deskriptif lebih disukai. Meskipun demikian, tidak berarti lead bertanya lebih rendah mutunya dari pada yang lain. Kadang-kadang ada cerita yang bisa diberi lead bertanya secara wajar. Seorang wartawan Sekretariat Negara, yang menulis feature tentang kenaikan gaji pejabat tinggi, ...