Skip to main content

Menghibur

Paling tidak dalam 40 tahun terakhir, feature menjadi alat penting bagi surat kabar untuk bersaing dengan media elektronik. Wartawan surat kabar mengakui, mereka tidak akan bisa mengalahkan wartawan radio dan televisi dalam hal kecepatan penyampaian berita ke masyarakat. Wartawan radio dan tv bisa mengudarakan cerita besar hanya dalam beberapa menit setelah sesuatu terjadi. Sedangkan wartawan koran harus bersabar, bahwa baru beberapa jam setelah kejadian pembacanya baru tahu mengenai suatu peristiwa.

Tapi wartawan harian, apalagi majalah, bisa mengalahkan saingannya radio dan tv, dengan cerita eksklusif. Ia juga bisa membuat versi yang lebih mendalam (in depth) mengenai sebuah ceita yang disiarkan radio.

Dengan patokan seperti itu dalam benaknya. Ia selalu mencari peluang feature dalam berita-berita yang paling hangat. Cerita feature biasanya eksklusif, hingga sulit dikalahkan oleh radio dan tv juga koran lain.

Feature memberikan variasi terhadap berita-berita rutin, pembunuhan, skandal, bencana, dan percaturan politik, yang selalu menghiasi kolom-kolom berita. Feature bisa membuat pembaca tertawa atau sebaliknya, terharu dan digugah semangat solidaritasnya.

Seorang wartawan bisa menulis cerita berwarna-warni untuk menangkap perasaan dan suasana pada pembukaan sebuah pertandingan olahraga.
Ia berbincang dengan nenek yang berusia 60 tahun. Ia bicara dengan polisi, penjual minuman dan istri pemain yang menjadi bintang. Hasilnya berupa cerita menarik mengenai manusia, yang membuat seolah-olah pembaca hadir dan duduk di tempat yang spesial.

Seorang reporter yang ditugaskan dikantor polisi bisa mengumpoulkan lusinan lelucon pengalaman polisi, dan menulis feature yang lucu tentang humor polisi segi yang enteng dari tuga-tugas polisi yang penuh bahaya.

Seorang reporter di Balai Kota, yang mengikuti sidang-sidang DPRD, mungkin menulis feature tersendiri untuk menangkap humor di balik layar pertemuan itu.
Wartawan pendidikan bisa menghadiri hari pertama anak-anak kelas satu Sekolah Dasar masuk sekolah, untuk menulis feature mengenai berbagai reaksi anak-anak ketika menjalani pengalaman pertama dengan sekolah.

Dalam setiap kasus, sasaran utama adalah bagaimana menghibur pembaca dan memberikan kepadanya hal-hal yang baru dan segar.

Selanjutnya : Awet

Comments

Popular posts from this blog

Lead Bercerita (Narrative Lead)

Lead ini, yang digemari penulis fiksi (novel atau cerita pendek), menarik pembaca dan membenamkannya. Tekniknya adalah menciptakan suasana dan membiarkan pembaca menjadi tokoh utama, entah dengan cara membuat kekosongan yang kemudian secara mental akan diisi oleh pembaca, atau dengan membiarkan pembaca mengidentifikasikan diri ditengah kejadian. Hasilnya berupa teknik seperti yang dibuat dalam film yang baik. Apakah Anda pernah merasa haus ketika menyaksikan seorang pahlawan Film kehausan di tengah padang pasir? Apakah Anda gemetar di tempat duduk menyaksikan film horor? lead semacam ini sangat efektif untuk cerita petualangan. Misalkan, seorang wartawan melaporkan suasana di sudut sebuah rumah di Bosnia Herzegovina, yang sedang dilanda perang saudara. Kami makan anggur kematian dan anggur itu lezat. Berair, biru kehitaman, manis dan asam. Mereka menggantungkan setandan anggur masak di beranda belakang rumah milik muslim yang istirnya belum lama tewas oleh bom orang serbia. Ini...

Lead Bertanya (Question Lead)

Lead ini efektif bila berhasil menantang pengetahuan atau rasa ingin tahu pembaca. Sering lead ini dipakai oleh wartawan yang tidak berhasil menemukan lead imajinatif. Lead ini gampang ditulis, tapi jarang membuahkan hasil terbaik. Dalam banyak hal, lead ini cuma taktik. Wartawan yang menggunakan lead ini tahu bahwa ada pembaca yang sudah tahu jawabannya, ada yang belum. Yang ingin ditimbulkan oleh lead ini ialah rasa ingin tahu pembaca, yang belum tahu mestinya terus ingin membacanya, sedangkan yang sudah tahu dibuat ragu apakah pengetahuannya cocok dengan informasi dari wartawan. Banyak editor enggan memakai lead ini karena pembaca sering dibuat kesal oleh jebakannya. Biasanya lead naratif atau deskriptif lebih disukai. Meskipun demikian, tidak berarti lead bertanya lebih rendah mutunya dari pada yang lain. Kadang-kadang ada cerita yang bisa diberi lead bertanya secara wajar. Seorang wartawan Sekretariat Negara, yang menulis feature tentang kenaikan gaji pejabat tinggi, ...

Lead Kutipan (Quotation Lead))

Kutipan dalam dan ringkas bisa membuat lead menarik, terutama bila yang dikutip orang terkenal. Kutipan harus bisa memberikan tinjauan ke dalam watak si pembicara. Kekuatan lead kutipan atau quotation adalah penegasan terhadap sesuatu atau objek berita. Umumnya, lead kutipan digunakan ketika sebuah peristiwa atau objek berita berada pada pusaran kontroversi yang kuat. Ingat, lead harus menyiapkan pentas bagi bagian berikutnya dari cerita Anda, sehingga kutipannya pun harus memusatkan diri pada sifat cerita itu, Contoh. "Tangkap hidup atau mati" Kutipan keras itu diucakan Kapolri Letnam Jendral Banurusman. Pembaca akan langsung tergaet, ingin tahu bagaimana nasib orang yang sudah dipastikan harus ditangkap hidup atau mati itu. Kerugian lead semacam ini adalah bahwa kutipan yang dipilih bisa keluar dari isi cerita, bila tekanan pokok diletakkan kepada kutipan itu saja. Misalnya Anda mewawancarai seorang tukang ojek tentang rencana pembangunan kawasan kota J...