Skip to main content

Mulailah Dengan Curhat!


Banyak yang mengatakan kalau menulis itu sulit, Saya setuju dengan itu. Menulis itu sulit. Contohnya saya sendiri yang menulis disini, saya harus memikirkan hal-hal yang belum pernah dipikirkan oleh Anda agar tulisan saya bisa berbeda dari tulisan yang lainnya.
Tapi ada juga, mereka yang sudah bergelut dalam dunia kata menganggap kalau tulisan itu seperti menghirup udara segar lalu menorehkannya dalam sebuah kertas atau dalam sebuah blog atau juga bisa dalam media penerbitan seperti fajar, kompas dan media lainnya.
Memang tidak mudah dalam mengerjakan suatu hal, karena anda harus menggunakan semua anggota badan Anda. Sama halnya dengan menulis Anda harus memikirkan kata yang baik dan baku serta asalan agar tulisan Anda tampil beda dari yang lain. Itu yang sekarang saya lakukan saat ini, mengisi tulisan saya dengan tulisan yang berbeda dari tulisan lainnya.
Lalu bagaimana cara menulis itu? caranya cukup mudah. Jika Anda masih dalam tahap pemula seperti saya. Saya menulis dengan istilah sekarang ini curhat. Anda lebih baik curhat terlebih dahulu dalam menulis, jangan khawatir. Jika mereka menertawakan tulisanmu karena tidak karuan, asal-asalan. Anda perlu memberikan pernyataan pantang menyerah pada mereka.
Ini tulisanku yang akan dikenal oleh orang yang membaca.
Jangan khawatir soal itu. Nantinya mereka akan berkata "Tulisanmu keren atau hal pujian untukmu" Mulailah dengan curhat jika Anda memiliki niat dalam menulis mengotak atik kata nantinya Anda akan merasakannya sendiri "Kesenangan dalam menulis itu"
Sekian dan Terima kasih.

Comments

Popular posts from this blog

Lead Bercerita (Narrative Lead)

Lead ini, yang digemari penulis fiksi (novel atau cerita pendek), menarik pembaca dan membenamkannya. Tekniknya adalah menciptakan suasana dan membiarkan pembaca menjadi tokoh utama, entah dengan cara membuat kekosongan yang kemudian secara mental akan diisi oleh pembaca, atau dengan membiarkan pembaca mengidentifikasikan diri ditengah kejadian. Hasilnya berupa teknik seperti yang dibuat dalam film yang baik. Apakah Anda pernah merasa haus ketika menyaksikan seorang pahlawan Film kehausan di tengah padang pasir? Apakah Anda gemetar di tempat duduk menyaksikan film horor? lead semacam ini sangat efektif untuk cerita petualangan. Misalkan, seorang wartawan melaporkan suasana di sudut sebuah rumah di Bosnia Herzegovina, yang sedang dilanda perang saudara. Kami makan anggur kematian dan anggur itu lezat. Berair, biru kehitaman, manis dan asam. Mereka menggantungkan setandan anggur masak di beranda belakang rumah milik muslim yang istirnya belum lama tewas oleh bom orang serbia. Ini...

Lead Deskriptif (Descriptive Lead)

Lead Deskriptif bisa menciptakan gambaran dalam pikiran pembaca tentang suatu tokoh atau tempat kejadian. Lead ini cocok untuk berbagai feature dan digemari reporter yang menulis profil pribadi. Lead Naratif meletakkan pembaca di tengah adegan atau kejadian dalam cerita, sedangkan lead deksriptif menempatkan pembaca beberapa meter di luarnya, dalam posisi menonton, mendengar, dan mencium baunya. Pemakaian ajektif kata sifat yang tepat adalah kunci untuk lead deskriptif. Seorang reporter yang baik bisa membuat tokohnya hidup, Seolah-olah muncul di tengah barang cetakan yang dipegang pembaca. Reporter sering mencoba memusatkan perhatiannya pada satu unsur yang paling menyolok dari sosok dan penampilan tokohnya untuk diilustrasikan. Wajah syaiful rozi bin kahar sama sekali tak mengesankan bahwa ia seorang bajak laut. ia berpembawaan halus, Sopan, dan ramah (TEMPO,28 Agustus 1993, Perompak Yang Halus Dan Ramah) Untuk kebanyakan pembaca, lead itu mendebarkan. pembaca s...

Lead Bertanya (Question Lead)

Lead ini efektif bila berhasil menantang pengetahuan atau rasa ingin tahu pembaca. Sering lead ini dipakai oleh wartawan yang tidak berhasil menemukan lead imajinatif. Lead ini gampang ditulis, tapi jarang membuahkan hasil terbaik. Dalam banyak hal, lead ini cuma taktik. Wartawan yang menggunakan lead ini tahu bahwa ada pembaca yang sudah tahu jawabannya, ada yang belum. Yang ingin ditimbulkan oleh lead ini ialah rasa ingin tahu pembaca, yang belum tahu mestinya terus ingin membacanya, sedangkan yang sudah tahu dibuat ragu apakah pengetahuannya cocok dengan informasi dari wartawan. Banyak editor enggan memakai lead ini karena pembaca sering dibuat kesal oleh jebakannya. Biasanya lead naratif atau deskriptif lebih disukai. Meskipun demikian, tidak berarti lead bertanya lebih rendah mutunya dari pada yang lain. Kadang-kadang ada cerita yang bisa diberi lead bertanya secara wajar. Seorang wartawan Sekretariat Negara, yang menulis feature tentang kenaikan gaji pejabat tinggi, ...