Skip to main content

Menulis Dengan Kebiasaan

Sebelum Anda belajar dari para tokoh-tokoh ternama yang telah menggeluti dunia penulisan, Anda terlebih dahulu membiasakan diri Anda untuk menulis atau curhat dalam tulisan Anda. Tidak perlu takut. Biasakan diri dulu Anda dalam menulis.


Kenapa? Karena jika Anda langsung mencari para tokoh yang Anda ingin jadikan tulisannya patokan dari tulisan Anda akan sangat sulit karena Anda ingin langsung menjadi penulis hebat tanpa memulainya dari awal, dari kebiasaan Anda.

Biasakan diri Anda dalam menulis sebelum Anda menjadi penulis hebat, itu adalah syarat yang harus Anda lalu karena dengan kebiasaan Anda tanpa sadar akan menemukan gaya dari penulisan Anda.

Dari yang saya amati selama ini, kebanyakan dari mereka yang ingin mencoba sukses dengan tulisan, mereka lupa yang namanya kesabaran dan ketekunan. Semua yang ada didunia ini butuh proses tidak ada yang instan, contohnya saja Mie Instan untuk menyajikannya saja butuh proses tidak ada bedanya juga jika Anda ingin sukses dengan tulisan Anda.

Seperti pada tulisan sebelumnya, Anda harus memulainya dengan membiasakan diri Anda dalam menulis, jika Anda tidak bisa yang perlu Anda lakukan hanya curhat seperti yang Anda lakukan pada teman Anda atau pada pacar Anda.

Jangan pikirkan hal yang aneh pada diri Anda dalam berkarya, walau Anda ditertawakan nantinya Anda akan tahu dan orang yang disekitar Anda akan tahu. Siapa Anda dengan tulisan Anda.

Comments

Popular posts from this blog

Lead Bercerita (Narrative Lead)

Lead ini, yang digemari penulis fiksi (novel atau cerita pendek), menarik pembaca dan membenamkannya. Tekniknya adalah menciptakan suasana dan membiarkan pembaca menjadi tokoh utama, entah dengan cara membuat kekosongan yang kemudian secara mental akan diisi oleh pembaca, atau dengan membiarkan pembaca mengidentifikasikan diri ditengah kejadian. Hasilnya berupa teknik seperti yang dibuat dalam film yang baik. Apakah Anda pernah merasa haus ketika menyaksikan seorang pahlawan Film kehausan di tengah padang pasir? Apakah Anda gemetar di tempat duduk menyaksikan film horor? lead semacam ini sangat efektif untuk cerita petualangan. Misalkan, seorang wartawan melaporkan suasana di sudut sebuah rumah di Bosnia Herzegovina, yang sedang dilanda perang saudara. Kami makan anggur kematian dan anggur itu lezat. Berair, biru kehitaman, manis dan asam. Mereka menggantungkan setandan anggur masak di beranda belakang rumah milik muslim yang istirnya belum lama tewas oleh bom orang serbia. Ini...

Lead Deskriptif (Descriptive Lead)

Lead Deskriptif bisa menciptakan gambaran dalam pikiran pembaca tentang suatu tokoh atau tempat kejadian. Lead ini cocok untuk berbagai feature dan digemari reporter yang menulis profil pribadi. Lead Naratif meletakkan pembaca di tengah adegan atau kejadian dalam cerita, sedangkan lead deksriptif menempatkan pembaca beberapa meter di luarnya, dalam posisi menonton, mendengar, dan mencium baunya. Pemakaian ajektif kata sifat yang tepat adalah kunci untuk lead deskriptif. Seorang reporter yang baik bisa membuat tokohnya hidup, Seolah-olah muncul di tengah barang cetakan yang dipegang pembaca. Reporter sering mencoba memusatkan perhatiannya pada satu unsur yang paling menyolok dari sosok dan penampilan tokohnya untuk diilustrasikan. Wajah syaiful rozi bin kahar sama sekali tak mengesankan bahwa ia seorang bajak laut. ia berpembawaan halus, Sopan, dan ramah (TEMPO,28 Agustus 1993, Perompak Yang Halus Dan Ramah) Untuk kebanyakan pembaca, lead itu mendebarkan. pembaca s...

Lead Bertanya (Question Lead)

Lead ini efektif bila berhasil menantang pengetahuan atau rasa ingin tahu pembaca. Sering lead ini dipakai oleh wartawan yang tidak berhasil menemukan lead imajinatif. Lead ini gampang ditulis, tapi jarang membuahkan hasil terbaik. Dalam banyak hal, lead ini cuma taktik. Wartawan yang menggunakan lead ini tahu bahwa ada pembaca yang sudah tahu jawabannya, ada yang belum. Yang ingin ditimbulkan oleh lead ini ialah rasa ingin tahu pembaca, yang belum tahu mestinya terus ingin membacanya, sedangkan yang sudah tahu dibuat ragu apakah pengetahuannya cocok dengan informasi dari wartawan. Banyak editor enggan memakai lead ini karena pembaca sering dibuat kesal oleh jebakannya. Biasanya lead naratif atau deskriptif lebih disukai. Meskipun demikian, tidak berarti lead bertanya lebih rendah mutunya dari pada yang lain. Kadang-kadang ada cerita yang bisa diberi lead bertanya secara wajar. Seorang wartawan Sekretariat Negara, yang menulis feature tentang kenaikan gaji pejabat tinggi, ...