Skip to main content

Modal Penting Dalam Menulis

Dalam menulis berita, yang diutamakan ialah pengaturan fakta. Tapi, dalam menulis feature, Anda dapat menggunakan teknik mengisahkan sebuah cerita. Itulah perbedaan pokok antara berita keras dan tulisan feature.

Penulis feature pada hakikatnya adalah seorang yang berkisah atau seorang yang bertutur. Karena itu, untuk para penulis feature, agaknya bisa diingat pesan yang berbunyi write as you talk menulislah seperti halnya Anda sedang bertutur. Itu pula sebabnya, untuk feature sering digunakan istilah jurnalisme bertutur.

Seorang penulis feature bagaikan empu yang melukis dengan kata-kata. Ia menghidupkan imajinasi pembaca, menarik pembaca masuk ke dalam cerita dengan membantunya mengidentifikasi diri dengan tokoh utama.
Penulisan feature sebagian besar tetap menggunakan penulisan jurnalistik dasar, karena ia tahu teknik itu sangat efektif untuk berkomunikasi tapi bila ada aturan yang mengurangi kelincahannya mengisahkan suatu cerita, ia segera menerobos aturan itu.

Struktur piramida terbalik dalam tulisan hardnews bisa tidak ditaati ketika orang menulis feature. Terutama bila urutan peristiwa sudah dengan sendirinya membentuk cerita yang baik. Feature yang singkat dan lucu, yang biasanya ditemukan di surat kabar di halaman pertama sering ditulis sesuai dengan urutan waktu.
Contohnya :
Brury, seorang petugas patroli, punya pengalaman paling sial, jumat malam lalu.
Pada 16.30, ia melapor ke kantor. Lima menit kemudian, selama berpatroli dengan pakaian seragam, senternya jatuh. Ketika membungkuk untuk mengambilnya, celananya sobek di bagian pantat.
Pada 17.15, ia mencoba menolong seekor anjing yang menggonggong. Sejam kemudian ia dirawat karena si anjing menggigit kakinya.
Setelah 19.00, ia kesenggol mobil ngebut. Pengemudinya seorang detektif narkotika yang sedang mengejar bandar heroin.
Pada 21.50, ia dipanggil kesebuah bar untuk melerai pertengkaran. setengah jam kemudian ia dirawat karena luka-luka di kepalanya akibat pukulan botol wiski. Perawatan dilakukan di pusat kesehatan masyarakat setempat.
Brury kembali ke rumah sakit itu lagi pada 23.40, setelah mengejar tersangka perampokan. Kaki kanannya terkena kaca ketika ia jatuh.
Setelah meninggalkan rumah sakit, ia kembali ke kantor polisi pada 00.05 untuk mengakhiri tugasnya. Tapi waktu itu seorang pengendara motor menambrak dari belakang mobil dinas Brury di lampu lalu lintas. Sekali ini, ia tidak terluka lagi.
Akhirnya pada 00.30 Bruty pulang. Tapi, ketika sampai ditempat parkir, ia menerima satu laporan polisi lagi. Dicuri sebuah sepeda motor Honda, STNK nomor I 1998 IR. Pemiliknya: Ibnu Rasyid, umur 20 tahun, tinggal di Arung Potto no.3

Reporter yang menulis cerita Brury sebagai feature dan tidak menuliskan sebagai berita, memperoleh hasil yang baik dari bahan yang tersedia. Feature itu pantas dimuat di halaman pertama, sedangkan sebagai berita sedikit sekali nilainya yang terkandung. Bila dibuat berita akan seperti ini :
Brury, seorang petugas patroli, dirawat karena luka-luka ringan pada tiga insiden terpisah, Jumat malam. Polisi itu juga mengalami kecelakan mobil ringan.
Brury, 31 tahun, digigit anjing pada 17.15, kepalanya terkena botol wiski di bar pada 19.50 dan kakinya luka karena pecahan kaca ketika ia jatuh dalam suatu pengejaran pada 23.27. Ia dirawat dan dibolehkan untuk pulang dari pusat kesehatan masyarakat setempat setalah kecelakaan itu.

Perhatikan bahwa berita lebih banyak menyampaikan informasi mengenai kecelakaan dalam cerita itu, dan tidak menyebutkan materi yang tidak punya nilai berita. Reporter berita bisa dengan mudah mengambil keputusan untuk meninggalkan cerita tentang pencurian motor, karena terpisah dan tidak langsung berhubungan dengan cerita tentang luka atau hampir luka yang dialami seorang polisi. Cerita mana yang lebih menarik? Cerita mana yang lebih informatif? Cerita mana yang lebih enak ditulis?

Selanjutnya : Akurat, Mahkota Profesi!

Comments

Popular posts from this blog

Lead Bercerita (Narrative Lead)

Lead ini, yang digemari penulis fiksi (novel atau cerita pendek), menarik pembaca dan membenamkannya. Tekniknya adalah menciptakan suasana dan membiarkan pembaca menjadi tokoh utama, entah dengan cara membuat kekosongan yang kemudian secara mental akan diisi oleh pembaca, atau dengan membiarkan pembaca mengidentifikasikan diri ditengah kejadian. Hasilnya berupa teknik seperti yang dibuat dalam film yang baik. Apakah Anda pernah merasa haus ketika menyaksikan seorang pahlawan Film kehausan di tengah padang pasir? Apakah Anda gemetar di tempat duduk menyaksikan film horor? lead semacam ini sangat efektif untuk cerita petualangan. Misalkan, seorang wartawan melaporkan suasana di sudut sebuah rumah di Bosnia Herzegovina, yang sedang dilanda perang saudara. Kami makan anggur kematian dan anggur itu lezat. Berair, biru kehitaman, manis dan asam. Mereka menggantungkan setandan anggur masak di beranda belakang rumah milik muslim yang istirnya belum lama tewas oleh bom orang serbia. Ini...

Mengenal Bagian Menu Statistik Pada Blogger

Statistik adalah kumpulan data dalam bentuk angka yang disusun dalam bentuk tabel atau diagram yang menggambarkan atau berkaitan dengan suatu masalah tertentu. Itulah penjelasan tentang statistik. Menu statistik pada Blogger.com , seperti penjelasan tersebut adalah kumpulan data dalam bentuk angka atau grafik. Menu statistik pada Blogger.com  menjelaskan tentang meningkatnya atau menurunnya pengunjung Anda, seperti pada gambar berikut ini. Inilah tampilan dari menu statistik  Blogger.com  pada tampilan ini Anda akan memantau lebih detail penayangan, pengunjung Anda, sumber yang digunakan pengunjung Anda, peta pemirsa Anda.  Tampilan ini ditampilkan secara detail. Pada waktu sekarang, hari, minggu, bulan, bahkan setiap saat. Anda tidak perlu khawatir dalam menu statistik, jika Anda sering mempublikasikan tulisan Anda dan membagikannya pada sosial media Anda statistiknya akan meningkat atau bisa juga meningkat pesat. Older Post

Lead Deskriptif (Descriptive Lead)

Lead Deskriptif bisa menciptakan gambaran dalam pikiran pembaca tentang suatu tokoh atau tempat kejadian. Lead ini cocok untuk berbagai feature dan digemari reporter yang menulis profil pribadi. Lead Naratif meletakkan pembaca di tengah adegan atau kejadian dalam cerita, sedangkan lead deksriptif menempatkan pembaca beberapa meter di luarnya, dalam posisi menonton, mendengar, dan mencium baunya. Pemakaian ajektif kata sifat yang tepat adalah kunci untuk lead deskriptif. Seorang reporter yang baik bisa membuat tokohnya hidup, Seolah-olah muncul di tengah barang cetakan yang dipegang pembaca. Reporter sering mencoba memusatkan perhatiannya pada satu unsur yang paling menyolok dari sosok dan penampilan tokohnya untuk diilustrasikan. Wajah syaiful rozi bin kahar sama sekali tak mengesankan bahwa ia seorang bajak laut. ia berpembawaan halus, Sopan, dan ramah (TEMPO,28 Agustus 1993, Perompak Yang Halus Dan Ramah) Untuk kebanyakan pembaca, lead itu mendebarkan. pembaca s...