Skip to main content

Cara Membuat Laman Polos Pada Blog

Bagi saya, menggunakan laman polos saat saya ingin mengabadikan foto pribadi saya dalam blog dan hasilnya cukup memuaskan bagi saya, seperti tampilan penuh untuk foto saya tanpa ada sidebar dan footer.

Anda hanya perlu melakukan cara berikut ini karena Blogspot.com tidak menyediakan laman polos secara instan kepada blogger, jadi Anda harus melakukannya secara manual.

Tampilannya Anda dapat bayangkan jika Anda menghilangkan sidebar dan footer blog Anda. Tidak jauh dari yang Anda bayangkan begitu juga tampilan dari laman polos tanpa sidebar dan footer.

Begitulah tampilan laman polos tanpa sidebar dan footer. Maka dari itu jika Anda ingin membuat laman polos itu Anda hanya perlu mengikuti cara berikut ini.

Pertama
Anda terlebih dahulu join pada blog Anda, kemudian Anda harus tahu template apa yang Anda gunakan, template dasar blogpot.com atau template luar blogspot.com. Kenapa? Karena beda kode HTML untuk template tersebut.

Untuk template dasar blogspot.com

<style type="text/css">
/*Laman Full Tanpa Sidebar dan Footer MSKomunikasi.Blogspot.com*/
.column-left-outer{
display: none !important;
}
.column-right-outer{
display: none !important;
}
.fauxcolumn-inner{
display:none !important;
}
.column-right-inner{
display: none !important;
}
.footer-outer {
display: none !important;
}
.blog-pager{
display:none !important;
}
.post-footer{
display:none !important;
}
.author{
display:none !important;
}
.post-labels {
display:none !important;
}
.feed-links{
display:none !important;
}
.comments{
display:none !important;
}
.column-center-outer {
width:910px!important;
}
.column-center-inner {
width:100%!important;
}
.blog-posts {
width:100%!important;
}
</style>

Untuk template kostum blogspot.com

<style type="text/css">
/*Laman Full Tanpa Sidebar dan Footer MSKomunikasi.Blogspot.com*/
#sidebar-wrapper {
display: none !important;
}
#footer-wrapper {
display: none !important;
}
.blog-pager{
display:none !important;
}
.post-footer{
display:none !important;
}
.author{
display:none !important;
}
.post-labels {
display:none !important;
}
.feed-links{
display:none !important;
}
.comments{
display:none !important;
}
.footer-outer {
display:none !important;
}
#main-wrapper {
width: 100%!important;
float: left;
margin: 0;
.post {
width:100%
}
</style>

Kedua
Selanjutnya Anda langsung ke menu Laman kemudian buatlah Laman Baru untuk blog Anda lalu dalam penulisan laman Anda harus mengganti dari mode Compose ke mode HTML.

Seperti gambar berikut ini.

Ketiga
Pada mode HTML Anda copy kode HTML pada tahap pertama sesuai template yang Anda gunakan dan salin pada kolom mode HTML.

Jika telah selesai Anda kembali mengganti mode HTML ke mode Compose.

Unggahlah foto, video atau tulisan Anda. Untuk melengkapi tampilan laman polos tanpa sidebar dan footer blog Anda.

Comments

Popular posts from this blog

Lead Bercerita (Narrative Lead)

Lead ini, yang digemari penulis fiksi (novel atau cerita pendek), menarik pembaca dan membenamkannya. Tekniknya adalah menciptakan suasana dan membiarkan pembaca menjadi tokoh utama, entah dengan cara membuat kekosongan yang kemudian secara mental akan diisi oleh pembaca, atau dengan membiarkan pembaca mengidentifikasikan diri ditengah kejadian. Hasilnya berupa teknik seperti yang dibuat dalam film yang baik. Apakah Anda pernah merasa haus ketika menyaksikan seorang pahlawan Film kehausan di tengah padang pasir? Apakah Anda gemetar di tempat duduk menyaksikan film horor? lead semacam ini sangat efektif untuk cerita petualangan. Misalkan, seorang wartawan melaporkan suasana di sudut sebuah rumah di Bosnia Herzegovina, yang sedang dilanda perang saudara. Kami makan anggur kematian dan anggur itu lezat. Berair, biru kehitaman, manis dan asam. Mereka menggantungkan setandan anggur masak di beranda belakang rumah milik muslim yang istirnya belum lama tewas oleh bom orang serbia. Ini...

Lead Deskriptif (Descriptive Lead)

Lead Deskriptif bisa menciptakan gambaran dalam pikiran pembaca tentang suatu tokoh atau tempat kejadian. Lead ini cocok untuk berbagai feature dan digemari reporter yang menulis profil pribadi. Lead Naratif meletakkan pembaca di tengah adegan atau kejadian dalam cerita, sedangkan lead deksriptif menempatkan pembaca beberapa meter di luarnya, dalam posisi menonton, mendengar, dan mencium baunya. Pemakaian ajektif kata sifat yang tepat adalah kunci untuk lead deskriptif. Seorang reporter yang baik bisa membuat tokohnya hidup, Seolah-olah muncul di tengah barang cetakan yang dipegang pembaca. Reporter sering mencoba memusatkan perhatiannya pada satu unsur yang paling menyolok dari sosok dan penampilan tokohnya untuk diilustrasikan. Wajah syaiful rozi bin kahar sama sekali tak mengesankan bahwa ia seorang bajak laut. ia berpembawaan halus, Sopan, dan ramah (TEMPO,28 Agustus 1993, Perompak Yang Halus Dan Ramah) Untuk kebanyakan pembaca, lead itu mendebarkan. pembaca s...

Lead Bertanya (Question Lead)

Lead ini efektif bila berhasil menantang pengetahuan atau rasa ingin tahu pembaca. Sering lead ini dipakai oleh wartawan yang tidak berhasil menemukan lead imajinatif. Lead ini gampang ditulis, tapi jarang membuahkan hasil terbaik. Dalam banyak hal, lead ini cuma taktik. Wartawan yang menggunakan lead ini tahu bahwa ada pembaca yang sudah tahu jawabannya, ada yang belum. Yang ingin ditimbulkan oleh lead ini ialah rasa ingin tahu pembaca, yang belum tahu mestinya terus ingin membacanya, sedangkan yang sudah tahu dibuat ragu apakah pengetahuannya cocok dengan informasi dari wartawan. Banyak editor enggan memakai lead ini karena pembaca sering dibuat kesal oleh jebakannya. Biasanya lead naratif atau deskriptif lebih disukai. Meskipun demikian, tidak berarti lead bertanya lebih rendah mutunya dari pada yang lain. Kadang-kadang ada cerita yang bisa diberi lead bertanya secara wajar. Seorang wartawan Sekretariat Negara, yang menulis feature tentang kenaikan gaji pejabat tinggi, ...