Skip to main content

Lead Ringkasan (Summary Lead)

Seperti pada tulisan sebelumnya Mengail, Dengan Lead dan ini pembagian dari lead yang telah dijelaskan.

Lead ini sama dengan yang dipakai dalam penulisan berita keras. Yang ditulis hanya inti ceritanya, kemudian terserah pembaca apakah masih cukup berminat mengikuti kelanjutannya.

Lead ringkasan ini sering dipakai bila reporter mempunyai persoalan yang kuat dan menarik, yang akan laku dengan sendirinya. Karena lead ini sangat gampang ditulis, banyak reporter yang langsung memilihnya bila diuber deadline, atau bila ia bingung untuk mencari lead yang baik.

Contohnya:
  • Ini kasus peninggalan bekas Gubernur DKI, Jaya Wiyogo Atmodarminto: Pasar Regional Jatinegara (Tempo, 30 Januari 1993, Komisi di Jatinegara).
  • Ada tiga orang dirumah tangga, kalau bukan bikin sewot istri, ya, bikin melotot suami (Tempo, 1 Januari 1994, Two in One Versi Tuban).
Dari setiap contoh jelas, bahwa yang akan diceritakan dalam cerita itu sudah tertulis dalam lead. Pembaca tahu, setelah membaca lead. Kata kasus dalam contoh pertama menunjukkan bahwa cerita yang akan disampaikan adalah ketidakberesan di Pasar Regional Jatinegara yang dibangun di zaman Gubernur DKI Jakarta Wiyogo Atmodarminto. Sedangkan dalam lead yang kedua sudah bisa dibaca, yang akan diceritakan adalah hadirnya orang ketiga yang menimbulkan keributan di sebuah rumah tangga.

Kedua cerita itu umumnya dianggap cukup kuat menarik minat pembaca, yang pertama masalah ketidakberesan sebuah proyek tempat masyarakat bertemu, yang kedua masalah yang bisa menimpa hampir tiap rumah tangga. Kehadiran orang ketiga.


Seandainya Saya Wartawan

Comments

Popular posts from this blog

Lead Bercerita (Narrative Lead)

Lead ini, yang digemari penulis fiksi (novel atau cerita pendek), menarik pembaca dan membenamkannya. Tekniknya adalah menciptakan suasana dan membiarkan pembaca menjadi tokoh utama, entah dengan cara membuat kekosongan yang kemudian secara mental akan diisi oleh pembaca, atau dengan membiarkan pembaca mengidentifikasikan diri ditengah kejadian. Hasilnya berupa teknik seperti yang dibuat dalam film yang baik. Apakah Anda pernah merasa haus ketika menyaksikan seorang pahlawan Film kehausan di tengah padang pasir? Apakah Anda gemetar di tempat duduk menyaksikan film horor? lead semacam ini sangat efektif untuk cerita petualangan. Misalkan, seorang wartawan melaporkan suasana di sudut sebuah rumah di Bosnia Herzegovina, yang sedang dilanda perang saudara. Kami makan anggur kematian dan anggur itu lezat. Berair, biru kehitaman, manis dan asam. Mereka menggantungkan setandan anggur masak di beranda belakang rumah milik muslim yang istirnya belum lama tewas oleh bom orang serbia. Ini...

Lead Deskriptif (Descriptive Lead)

Lead Deskriptif bisa menciptakan gambaran dalam pikiran pembaca tentang suatu tokoh atau tempat kejadian. Lead ini cocok untuk berbagai feature dan digemari reporter yang menulis profil pribadi. Lead Naratif meletakkan pembaca di tengah adegan atau kejadian dalam cerita, sedangkan lead deksriptif menempatkan pembaca beberapa meter di luarnya, dalam posisi menonton, mendengar, dan mencium baunya. Pemakaian ajektif kata sifat yang tepat adalah kunci untuk lead deskriptif. Seorang reporter yang baik bisa membuat tokohnya hidup, Seolah-olah muncul di tengah barang cetakan yang dipegang pembaca. Reporter sering mencoba memusatkan perhatiannya pada satu unsur yang paling menyolok dari sosok dan penampilan tokohnya untuk diilustrasikan. Wajah syaiful rozi bin kahar sama sekali tak mengesankan bahwa ia seorang bajak laut. ia berpembawaan halus, Sopan, dan ramah (TEMPO,28 Agustus 1993, Perompak Yang Halus Dan Ramah) Untuk kebanyakan pembaca, lead itu mendebarkan. pembaca s...

Lead Bertanya (Question Lead)

Lead ini efektif bila berhasil menantang pengetahuan atau rasa ingin tahu pembaca. Sering lead ini dipakai oleh wartawan yang tidak berhasil menemukan lead imajinatif. Lead ini gampang ditulis, tapi jarang membuahkan hasil terbaik. Dalam banyak hal, lead ini cuma taktik. Wartawan yang menggunakan lead ini tahu bahwa ada pembaca yang sudah tahu jawabannya, ada yang belum. Yang ingin ditimbulkan oleh lead ini ialah rasa ingin tahu pembaca, yang belum tahu mestinya terus ingin membacanya, sedangkan yang sudah tahu dibuat ragu apakah pengetahuannya cocok dengan informasi dari wartawan. Banyak editor enggan memakai lead ini karena pembaca sering dibuat kesal oleh jebakannya. Biasanya lead naratif atau deskriptif lebih disukai. Meskipun demikian, tidak berarti lead bertanya lebih rendah mutunya dari pada yang lain. Kadang-kadang ada cerita yang bisa diberi lead bertanya secara wajar. Seorang wartawan Sekretariat Negara, yang menulis feature tentang kenaikan gaji pejabat tinggi, ...